“Untuk persiapan dimulainya perkuliahan sudah dilakukan oleh UNP, dari segi kurikulum sudah kita siapkan dan memang ada beberapa yang perlu penyesuaian. Untuk perkuliahan secara hibrid, jadi ada yang online dan ada yang offline. Aktivitas perkuliahan sepenuhnya dilakukan di kampus Sijunjung, kecuali kegiatan praktikum yang melibatkan labor akan digelar di kampus utama di Kota Padang,” ujarnya.
Pihaknya juga melakukan penyesuaian sistem, karena sistem yang ada di UNP dan yang ada di STIPER perlu beberapa penyesuaian yang akan diterapkan. Namun itu bisa dilakukan secara paralel saja atau pada saat proses berjalan nanti.
“Dalam menjaga mutu dan kualitas pendidikan, kita juga akan menyelaraskan sistem yang ada di UNP dengan yang akan diterapkan di Departemen Agroindustri. Terutama di bagian akademik, baik tentang perkuliahan dan adminstrasi bagi mahasiswa berada pada layanan e-office secara terpadu. Jadi sistem yang ada di UNP khususnya di Fakultas MIPA akan sama dengan yang diterapkan di kampus Sijunjung,” ucapnya.
Dekan Fakultas MIPA itu juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah, sehingga UNP ada di Sijunjung. “Dukungan dari Pemkab Sijunjung sangat luar biasa, bahkan untuk proses yang berbasis teknologi informasi bersifat digital, kita mendapat dukungan dari Dinas Kominfo,” katanya menambahkan.
Terkait sarana dan prasarana, untuk sementara masih memanfaatkan fasilitas yang ada. “Kita masih manfaatkan fasilitas yang ada, namun sejumlah perbaikan sudah dilakukan, sehingga sudah memadai untuk digelar aktivitas perkuliahan. Namun, tentu saja ada pembangunan sarana dan prasarana tambahan nantinya,” katanya.
Sedangkan untuk dosen dan tenaga pendidik, Dekan Fakultas FMIPA itu mengatakan, masih memberdayakan dosen yang sudah ada. “Kita sesuaikan nantinya, ada yang dari sini dan ada dosen dari UNP langsung. Begitu juga dengan struktural departemen akan dibentuk dalam waktu dekat,” ujarnya. (*)