Singkat cerita, mengingat beratnya beban mahasiswa dan akademi dalam menghadapi ujian negara, baik dari segi dana muapun segi moril, maka upaya yang harus dilakukan adalah menaikkan status dari terdaftar menjadi diakui untuk jurusan teknik mesin dan teknik sipil, serta terdaftar untuk jurusan teknik elektro.
“Setelah menunggu enam bulan, maka pada Maret 1984 keluarlah keputusan Mendikbud RI Nomor: 0608/O/1984 tanggal 6 Maret tentang peningkatan status jurusan teknik sipil dan teknik mesin untuk jenjang program DIII dan terdaftar menjadi diakui, serta keputusan Mendikbud Nomor: 070/O/1984 tanggal 9 Maret 1984 tentang status terdaftar untuk jurusan teknik elektro jenjang program DIII.
“Suatu kebanggaan tersendiri saat itu, karena di lingkungan Kopertis Wilayah I yang meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, dan Riau, satu-satunya PTS bidang teknik yang memiliki jurusan dengan status diakui adalah ATP,” kata Zulfa.
Zulfa melanjutkan, ATP berubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) dengan penambahan tiga program studi, yaitu Program Studi Teknik Sipil S1, Teknik Mesin S1 dan Teknik Elektro S1. Kemudian pada 1989 dikukuhkan melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Nomor: 0632/O/1989 tanggal 22 September 1989.
Selanjutnya pada 2002 Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) berkembang menjadi Institut Teknologi Padang (ITP), yang dikukuhkan oleh Mendiknas RI melalui Surat Kepetusan Nomor: 113/D1012002.
Sementara itu, untuk ATP pada 1973 hingga Tahun 1989 didirikan Tanggal 21 Februari 1973. Ada beberapa fase setiap kepemimpinan yang terus berganti.