Atas penghargaan yang diterima Pemko dan dirinya, Wako Fadly menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan ini memotivasi menjadi lebih baik terhadap keterbukaan informasi.
Keterbukaan informasi, sebut Fadly, sejalan dengan visi misi Pemko, yaitu tata kelola pemerintahan yang responsif, inovatif dan partisipatif.
“Terima kasih kepada FJKIP dan KI Sumbar memberikan penghargaan yang merupakan motivasi agar makin maksimal melayani masyarakat, menyediakan informasi akurat tepat dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, keterbukaan informasi publik menjadi hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar lagi. Apalagi kondisi saat sekarang ini masyarakat sangat cermat terhadap informasi guna mengetahui aktivitas badan publik dan anggaran.
Gubernur Mahyeldi mengatakan, keterbukaan informasi merupakan sesuatu yang sangat positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lembaga publik harus menginformasikan dengan jelas yang menjadi hak agar publik mengetahuinya.
Meski ada rambu-rambu yang perlu dipatuhi, lantaran tidak semuanya harus diketahui publik. Selebihnya masalah anggaran perlu diketahui berkaitan dengan hak rakyat. Sumbar sendiri memiliki filosofi dan budaya keterbukaan informasi dengan istilah “bukak kulik tampak isi”. Sehingga salah satu nagari di Sumbar menjadi 10 terbaik keterbukaan informasi di nasional.
Sementara Arya Sandhiyudha mengapresiasi praktek keterbukaan informasi di Sumbar yang berjalan bukan hanya di level provinsi, melainkan sampai ke tingkat nagari atau desa. Dirinya berharap Sumbar bisa menjadi role model penerapan KIP serta inspirasi bagi Indonesia. (*)