Sementara itu, Bupati Hamsuardi mengatakan bahwa di Tahun 2022 terhitung dua tahun Ia bersama Bapak Risnawanto mengemban amanah untuk memimpin Kabupaten Pasaman Barat, pandemi Covid-19 masih belum pulih sepenuhnya dan hingga sekarang masih dirasakan dampaknya di hampir semua aspek kehidupan.
“Di tengah keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah, kita tetap berkomitmen untuk melaksanakan program unggulan daerah dalam rangka mencapai visi dan pembangunan sesuai dengan RPJMD. Misi Tahun 2021-2026, yakni Pasbar Mengaji, Pasbar Cerdas, Pasbar sehat, Pasbar maju dan sejahtera, seperti yang sudah kita saksikan secara bersama dalam bentuk tayangan video tadi. Program unggulan ini merupakan wujud kefokusan dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi masyarakat,” katanya.
Ia melanjutkan, selama dua tahun implementasi program unggulan daerah, tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini yang masih perlu dibenahi secara bersama. Program-program unggulan ini tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh pemerintah. Dukungan masyarakat, perguruan tinggi, swasta, lembaga masyarakat, perantau dan seluruh pemangku kepentingan tentunya memberi daya ungkit yang lebih besar untuk tercapai pembangunan yang merata dan inklusif di Kabupaten Pasaman Barat.
Pembangunan yang dilakukan selama Tahun 2022 tentunya tidak serta-merta dapat memperbaiki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Upaya pembangunan yang lakukan secara bersama-sama di semua tingkat, mulai dari nagari, kecamatan hingga kabupaten, serta dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, kami sampaikan gambaran capaian indikator makro pembangunan, angka kemiskinan turun secara signifikan dari 7,51 persen pada 2021 menjadi 6,93 persen pada 2022. Angka ini setara dengan pengurangan penduduk miskin sebanyak 2.060 jiwa.
“Meski demikian, kita semua masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk mengentaskan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrim yang menjadi isu strategis secara nasional saat ini. Kabupaten Pasaman Barat juga masih termasuk daerah dengan angka kemiskinan yang tinggi di Provinsi Sumatra Barat,” katanya.
Pada 2021, ekonomi Kabupaten Pasaman Barat tumbuh 3,75 persen dan merupakan angka tertinggi di Provinsi Sumatra Barat. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Pasaman Barat, yakni sebesar 39,75 persen dari total PDRB Pasaman Barat Tahun 2021. Indeks Pembangunan Manusia 69,57 pada 2022, meningkat cukup signifikan dari 68,76 pada 2021. IPM merupakan gambaran pencapaian pembangunan sumber daya manusia, yang disumbang oleh sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. (*)