“Jejak-jejak tambang Salido masih dapat kita lihat hingga kini. Tidak begitu sulit untuk mencapai tempat itu. Terletak sekitar 10 km dari Kota Painan. Oleh masyarakat sekitar, wilayah lokasi tambang lebih dikenal dengan nama Salido Ketek (Salido Kecil). Sementara tempat tambang itu masyarakat menyebutnya Gunung Harun (mungkin menunjuk kepada
legenda Harta Karun),” katanya.
Hingga kini masih terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda. Tidak hanya lubang-lubang bekas tambang, tapi juga pembangkit listrik tenaga air yang dibangun oleh Belanda, untuk pemasok listrik pabrik semen di Indarung Padang pada masa dulu.
“DPRD Pessel secepatnya akan segera membentuk tim khusus yang terdiri dari sejumlah ahli di bidang pertambangan dan juga pihak berkompeten lainnya, termasuk melibatkan LSM dan wartawan untuk melihat langsung dan menganalisa potensi pertambangan tambang emas Salido dan pertambangan lainnya untuk mencarikan solusi terbaik bagi pemasukkan pendapatan daerah kita demi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Ia menyebut, saat ini tam- bang emas Salido dikelola oleh PT Dempo. Namun hingga beberapa tahun ini belum ditemukan adanya hasil yang diperoleh oleh daerah atas penambangan emas tersebut. “Sehingga kondisi ini mengharuskan kami turun langsung ke lokasi tambang emas Salido tersebut,” katanya.
Hakimin: Demi Kesejahteraan Masyarakat Pessel
Wakil Ketua DPRD, Hakimin menyatakan, pihaknya mendukung digarapnya potensi pertambangan emas Salido ini, yang dikelola lansung oleh BUMD milik Pemkab Pessel dan bisa juga berkerja sama dengan PT Dempo dan PT Antam untuk melakukan eksploitasinya, sehingga mendatangkan keuntungan yang jelas kepada masyarakat dan pemerintah daerah.