“UIN Bukittinggi saat ini juga sudah diizinkan bergabung oleh Kemendikbudristek dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Jadi, UIN Bukittinggi tidak hanya menjadi anggota seluruh Rektor PTKIN, tetapi sudah menjadi anggota sah Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah Kemendikbudristek,” katanya.
Di bidang Administrasi Umum dan Keuangan terang Ridha Ahida, UIN Bukittinggi telah menjadi Satker BLU sejak 2018, target pendapatan UIN Bukittinggi tahun 2023 sebesar Rp50 miliar. Namun realisasinya melebihi target sebesar Rp58 miliar. Lonjakan pendapatan yang signifikan itu kata rektor adalah hasil kerja keras bersama.
“Sekarang Kemenag mendorong seluruh PTKIN alih status menjadi Satker BLU, tujuannya adalah untuk memberikan kemandirian pengelolaan keuangan, memberikan keleluasaan dalam pengelolaan aset untuk pendapatan. Karena memang dengan banyaknya perguruan tinggi yang ada di Indonesia, kita tidak bisa lagi berharap semata-mata kepada APBN. Maka, untuk hidupnya suatu perguruan tinggi mau tidak mau BLU pengelolaan aset. Pengelolaan pendapatan harus dimaksimalkan dan dioptimalkan,” jelas Ridha Ahida.
Memperingati Dies Natalies ke 57 Kata Rektor, UIN Bukittinggi menggelar 6 cabang lomba yang diikuti 88 sekolah yang tersebar di Sumbar. Hal ini adalah bentuk sosialisasi UIN Bukittinggi. Pemenang dari perlombaan ini nantinya akan diberi kesempatan kulian di UIN Bukittinggi dalam bentuk seleksi prestasi non akadmeik.
“Enam lomba kali enam juara, ada 36 siswa akan diterima UIN Bukittinggi melalui jalur seleksi prestasi non akademik. 36 juara ini adalah bibit untuk mengharumkan nama UIN Bukittinggi dalam berbagai perlombaan lokal, nasional bahkan internasional,” ujar Rektor.
Wakil Rektor I UIN Bukittinggi, Dr. Asyari, S.Ag, M.Si, mengatakan, pada momen penting dan bersejarah ini, mari kembali hidupkan memori kolektif dengan membaca sejarah singkat UIN Bukittinggi. Sebab UIN Bukittinggi memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah pendidikan tinggi Islam di Sumbar.