Di bagian selatan, yaitu Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Luak adalah kawasan banjir. Sepanjang dua kecamatan tersebut membentang sungai Batang Sinamar. Luapan air Batang Sinamar dan ditambah limpahan aliran air dari Gunuang Sago memperparah terjadinya banjir.
Bagian barat, seperti Kecamatan Akabiluru dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari merupakan kawasan rawan terhadap bencana tanah longsor. Perbukitan dan berada di aliran anak sungai Gunuang Sago pemicu utama terhadap tanah longsor bahkan banjir bandang di kawasan tersebut.
Di bagian tengah Kabupaten Lima Puluh Kota seperti Kecamatan Guguak, Kecamatan Harau, Kecamatan Payakumbuh dan Kecamatan Mungka adalah daerah langganan banjir. Selain berada di dataran rendah, ke empat kecamatan tersebut daerah membentangnya sungai Batang Sinamar serta anak-anak sungai yang bermuara ke Batang Sinamar. Sehingga keempat daerah tersebut sangat cepat naiknya luapan dari sungai Batang Sinamar.
Tak hanya banjir saja, dipinggir-pinggir keempat kecamatan tersebut merupakan daerah perbukitan dan bertebing curam, sehingga ancaman tanah longsor bisa saja terjadi setiap curah hujan tinggi. Seperti Hulu Aia di Kecamatan Harau, Taeh Bukik di Kecamatan Payakumbuh, Kubang di Kecamatan Guguak dan Simpang Kapuak di Kecamatan Mungka.
Sebagai daerah rawan terhadap bencana alam banjir dan tanah longsor, karena itu Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mengajak semua masyarakat untuk bisa tanggap terhadap bencana dan sadar terhadap bencana alam.