PADANG, HARIANHALUAN.id—Perum Bulog Wilayah Sumatra Barat memastikan stok beras dalam kondisi aman untuk kebutuhan masyarakat menyambut Natal dan Tahun Baru.
Pemimpin Perum Bulog Sumbar, Darma Wijaya mengatakan saat ini stok beras di gudang mencapai 15.400 ton, cukup untuk kebutuhan hingga 4 bulan ke depan.
“Setiap bulannya rata-rata kebutuhan di Sumbar mencapai 4 ribu hingga 5 ribu ton,” ujar Darma Wijaya ketika dikonfirmasi Haluan di ruang kerjanya, Rabu (29/10).
Disebutkannya stok beras Bulog sebagian besar diserap dari petani di Sumbar dengan fokus pada tiga lokasi yakni Kabupaten Pasaman, Dharmasraya dan Pesisir Selatan.
“Kita telah menyerap 2.500 ton gabah petani di Sumbar dengan harga Rp6.500 per kilogramnya. Selain itu ada juga yang dipasok dari luar daerah seperti Jawa Barat,”terangnya.
Ia menambahkan Bulog Sumbar memiliki 19 unit gudang untuk penyimpanan beras yang tersebar di berbagai wilayah Sumbar dengan kapasitas penyimpangan mencapai 33 ribu ton.
Selain itu Bulog Sumbar juga sudah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 10 ribu ton, atau hampir 40 persen dari target sebanyak 33 ribu ton hingga akhir tahun 2025.
Beras SPHP tersebut dijual dengan Harga Eceran Tertinggi Rp13.100 per kilogram yang didistribusikan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri, BUMN dan BUMD, pasar ritel moderen, pedagang pasar hingga RPK.
RPK merupakan salah satu outlet penjualan bahan pangan pokok untuk masyarakatyang dibina oleh Perum BULOG yang jumlahnya di Sumbar saat ini sudah mencapai seribuan.
Tidak hanya beras medium, Bulog dikatakannya juga mengelola komoditas lain seperti beras premium, minyak kita serta gula yang langsung dibeli dari PT Gedhis Multi Manis (GMM), anak usaha Bulog.
Perum Bulog Sumbar dikatakannya senantiasa mengalokasikan stok minimum setidaknya selama 3 bulan kebutuhan demi mengantisipasi hal-hal seperti dampak iklim, bencana dan lainnya.
“Ketika situasi darurat terjadi seperti bencana atau pun gagal panen dan lainnya terjadi, kita tidak kelabakan karena memiliki stok yang memadai hingga proses recovery atau pemulihan,” ujarnya. (h/ita)














