HALUANNEWS, JAKARTA – Wakil Ketua FPKS DPR RI, Mulyanto mengusulkan kepada pemerintah membentuk BUMN minyak goreng sawit, sebagai upaya nyata menyelesaikan masalah kelangkaan dan kemahalan minyak goreng.
Mulyanto menilai sudah satu bulan sejak harga eceren tertinggi (HET) minyak goreng curah diberlakukan, namun komoditas ini masih langka dan harganya mahal.
“Karena itu pemerintah perlu membuat terobosan radikal agar masalah ini bisa tuntas dan tidak terulang dikemudian hari. Kalau dibiarkan entah sampai kapan harga MGS curah ini mencapai HET,” kata Mulyanto kepada media ini, Senin (18/4/2022).
Mulyanto menambahkan, dalam satu bulan terakhir ini pemerintah sudah gonta-ganti kebijakan dari pendekatan perdagangan menjadi pendekatan industri. Pendekatan perdagangan dilakukan melalui subsidi domestic market obligation (DMO) CPO dan turunannya dengan harga domestic price obligation (DPO). Sementara pendekatan industri, dilakukan melalui subsidi MGS via dana sawit.
Namun hasilnya tetap saja, pemerintah tidak dapat mengendalikan harga MGS sesuai HET. Karena produsen dan distributor MGS-nya itu-itu saja dan bersifat oligopolistik.
Mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk mengatur produksi dan pembentukan harga. Sementara kepatuhan pada regulasi yang ada, baik di sisi produksi maupun di sisi distribusi sangat mengkhawatirkan.