Positifnya, kata Audy, segala sesuatu yang ada di nagari tersebut lebih terlindungi oleh hasil tata pengelolaan yang lebih baik. Sedangkan negatif yang paling besar di Sumbar dana desa yang diperoleh lebih sedikit, sehingga pemerintah terus dorong untuk pemekaran nagari.
“Dana nagari dan dana desa itu kita coba untuk sesuatu yang sistem yang produktif yang bisa terus digerakkan oleh masyarakat. Pasalnya, pembangunan dan ekonomi Sumbar bergeraknya di level bawah yaitu nagari,” ujarnya.
Audy meyakini peserta Bimtek banyak yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan sosial. Untuk itu manfaatkan provinsi untuk meminta bantuan, tapi bantuan tersebut harus bisa dikelola dengan baik untuk sistem ability.
“Diberikan sapi, sapinya harus nambah. Jangan dikasih sapi malam sisa sedikit,” katanya.
Lebih jauh Audy mengatakan, dana desa jangan diperuntukkan untuk bangun jalan karena jalan itu ada dana pokir dewan. Lebih bagus digunakan untuk usaha.
Menurutnya, setiap nagari seburuk-buruknya pasti mempunyai potensi jika pemimpin nagari dan tokoh masyarakat dan pemudanya bisa melihat peluang.