HARIANHALUAN.ID – Nagari Koto Gaek Guguk, Kabupaten Solok, tetap menjaga tradisi turun temurun yang telah ada bertahun-tahun. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan sampai zaman sekarang di bidang kuliner adalah membuat Silamak.
Silamak merupakan salah satu kuliner yang masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat Nagari Koto Gaek Guguk, terutama ketika ada acara hajatan, kenduri bahkan aqiqah. Silamak merupakan makanan yang wajib ada ketika acara acara tersebut.
Notabenya pembuatan silamak pada zaman sekarang yang masih ada di Kenegarian Koto Gaek Guguk masih dibuat oleh para generasi yang telah hidup di lima zaman, yaitu di zaman Belanda, zaman Jepang, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru bahkan sampai zaman Reformasi. Di tangan-tangan merekalah ciri khas dari silamak masih dipertahankan.
Pembuatan silamak di Nagari Koto Gaek Guguk dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana, antara lain santan, sapuluik dan juga garam, namun uniknya bahan-bahan tersebut diolah dengan sangat baik oleh mande-mande tersebut agar menjadi silamak dengan rasa yang enak.
Adapun proses pembuatan silamak diawali dengan merendam sipuluk selama empat jam dengan air, sipuluk yang telah direndam tersebut kemudian dikeringkan, lalu setelahnya baru dikukus selama setengah jam. Ssetelah dikukus, kemudian diaduk dengan santan.
Setelah tahap-tahap tersebut selesai, barulah memasuki proses yang memerlukan teknik dan kehatia-hatian dalam pembentukan silamak. Proses ini disebut dengan mantatak (membuat silamak menyerupai bulatan). Dalam proses mantatak diperlukan alat berupa “talan besi” yang telah diberi alas daun pisang, agar lebih mudah ketika proses mantatak.