HARIANHALUAN.ID – Akibat tingginya curah hujan di wilayah Tanah Datar beberapa waktu terakhir, memberikan dampak menurunnya hasil petani niro aren di Jorong Pato, Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara.
Kondisi tersebut disampaikan oleh petani niro aren Jun kepada Haluan, saat ditemui di gudang pembuatan arennya. “Saat ini kita mengalami penyusutan hasil panen, karena curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan ini,” katanya, Kamis (23/2/2023).
Dikatakan Jun, produksi gula aren yang menyusut itu pihaknya menyiasati agar tabung niro tidak dimasuki air, maka menutupnya dengan menggunakan bambu atau plastik seadanya. Sehingga kualitas niro dalam tabung tersebut tetap terawat dengan baik.
“Kita siasati agar tak tergenangi air, dengan menutup pakai bambu dan plastik. Hal ini dilakukan supaya kualitas nironya tetap bagus, sehingga gula arennya juga bagus,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Wali Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Andi Musdar. Ia menuturkan bahwa di nagarinya itu terdapat sekitar 83 hektare lahan masyarakat yang ditanami pohon anau untuk dimanfaatkan airnya menjadi niro dan gula aren.
“Kita punya sekitar 83 hektare lahan, semuanya itu dimanfaatkan masyarakat untuk ditanami pohon anau,” ujarnya.
Andi juga berpesan kepada petani anau niro aren guna mengurangi masuknya air hujan pada tabung niro, memanfaatkan semaksimal mungkin bahan yang ada di area kebun untuk menutup tabung niro itu.
“Manfaatkanlah sebaik mungkin area lingkungan kebun kita, tingkatkan kreativitas petani supaya hasil niro petani tetap maksimal,” katanya.
Andi juga menuturkan sangat mendorong petani aren untuk memaksimalkan kualitas arennya. Karena produksi aren itu bakal menjadi ikon pada satu nagari satu iven, yang akan digelar Juni 2023 mendatang. (*)