HARIANHALUAN.ID – Hamparan lahan tebu di kiri kanan jalan utama Desa BRILian Lawang Kecamatan Matur Kabupaten Agam mampu dikelola secara optimal. Hal itu membuat komoditi tebu dan olahannya seperti gula saka dan gula semut menjadi sumber pencarian utama masyarakat.
“Ada sekitar 70 persen masyarakat menggantungkan hidup dari lahan-lahan tebu ini,” tutur Wali Nagari Lawang, Franki Putra kepada Haluan, Senin (28/4/2025).

Diakuinya, dukungan BRI sejak 2024 membawa Desa BRILian Lawang lebih melek digitalisasi.
“Salah satu perbedaan yang paling kentara sejak jadi Desa BRILian yang mendapat dukungan BRI adalah bimbingan agar masyarakat lebih melek digital,” sambung Franki.
Menurutnya dukungan digitalisasi membuat pemasaran jauh lebih luas, nilai jual lebih meningkat.
Awak Haluan sempat menyaksikan langsung proses pengolahan tebu menjadi gula saka saat berkunjung ke Matur beberapa waktu silam.

Dari pantauan di lokasi tebu milik Syafri Jamal yang sudah berproduksi sejak 2009, sudah tidak lagi menggunakan tenaga kerbau. Begitupun petani tebu lain juga didorong beralih ke energi terbarukan, mengikuti kemajuan zaman dan perkembangan digital.
Satu dua kini masih ada yang bertahan dengan tenaga kerbau, tapi mayoritas sudah pakai tenaga listrik agar produksi lebih efisien. Hemat waktu hemat uang.
Meskipun proses produksinya masih berskala rumah tangga, pemasaran gula saka dari Desa Lawang telah menjangkau luar daerah, bahkan hingga ke luar Sumatera Barat.

UMKM juga sudah banyak menggunakan transaksi digital seperti QRIS dan mesin EDC dalam memudahkan transaksi.
“Tentu berpengaruh ke daya beli dan mempermudah transaksi. Pemasaran juga jadi lebih luas,” pungkasnya.
Disisi lain, tidak hanya tebu serta olahan gula saka dan gula semut yang masyhur dari tanah Lawang.
Sektor pariwisata di daerah dengan julukan Negeri Diatas Awan ini juga jadi primadona.
“Ada Lawang Park hingga Puncak Lawang,” ujar Franki.

Nagari Lawang yang dinobatkan jadi Desa BRILian sejak 2004 ini memiliki bentang alam yang sangat indah yang terletak di ketinggian 1.250 mdpl. Lawang termasuk desa yang bersuhu dingin dan curah hujan yang tinggi pertahunnya.
“Kami jadi Desa BRILian belum lama, baru sejak 2024 terpilih dalam program Desa BRILian. Nagari Matur masuk dalam jajaran desa terbaik New BRILian 2024 Batch 1,” ucap Franki.
Desa Wisata Lawang yang juga pernah menjuarai Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 ini merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati keindahan Danau Maninjau yang berada di Kabupaten Agam.
Konon katanya, jika ingin menikmati pemandangan Danau Maninjau yang tidak terlupakan, berkunjung ke Lawang Adventure Park atau Lawang Park adalah jawabannya.
Dari lokasi ini, wisatawan dapat melihat keindahan Danau Maninjau dari ketinggian serta bukit – bukit di sekitarnya. Tentunya dengan udara dingin yang berbeda dengan iklim tropis Indonesia pada umumnya.
Selain itu, Desa BRILian Lawang juga terkenal dengan olahraga Paralayang nya.

Tempat paralayang di Puncak Lawang adalah salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara, dan sudah melahirkan para atlet-atlet yang hebat dan memenangkan juara tingkat Nasional dan Puncak Lawang juga pernah menjadi tempat kejuaraan Dunia Paralayang.
Dalam mendukung sektor pariwisata ini, Pemerintah Nagari Lawang juga seringkali mengadakan pembinaan pada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku UMKM.

Tidak ketinggalan, BUMNag Lawang Sugar yang resmi didirikan pada 3 April 2017 turut meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah nagari dalam penyelenggaraan pemerintahan. Serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi.
BUMNag Lawang Sugar menjalankan beberapa jenis usaha, yaitu jasa keuangan mikro, unit perdagangan atau toko serba ada mini, unit agrowisata, serta unit perkebunan dan pengelolaan tebu.
Tidak salah lagi kenapa Nagari Lawang memenuhi kriteria untuk masuk dalam program Desa BRILian. Desa Lawang memiliki komoditi unggulan yakni tebu dan olahannya, sudah memiliki BUMNag serta memiliki beberapa kluster usaha dan daya tawar di sektor pariwisata.

Selain pembinaan digitalisasi tersebut, BRI juga hadir memberikan kemudahan dalam bantuan permodalan.
Pemerintah daerah Nagari Lawang juga menyebut terbuka untuk kerjasama demi kemajuan desa.
“Tentunya dukungan dari Pemda maupun CSR dari BUMN dan pihak swasta lain akan lebih mempermudah produk unggulan Matur lebih dikenal,” pungkasnya.
Salah seorang wisatawan yang berkunjung ke Puncak Lawang, Mutiara mengaku takjub dengan keindahan alam yang dilihatnya.
“Memang indah sekali alam Sumatra Barat ini. Desa-desa yang terkelola dengan sangat baik mampu menghadirkan ketenangan hati,” tuturnya.
Terpisah, RCEO BRI Padang, Riza Pahlevi mengatakan Desa Brilian merupakan sebuah program yang diadakan oleh Bank BRI dengan tujuan mewujudkan ketahanan Ekonomi di Indonesia.
“Desa – desa yang tergabung dalam program Desa Brilian diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya,” tuturnya. (*)