Hari pertama difokuskan pada penguatan konsep PjBL dan integrasi CPMK dalam MKWK, serta implementasi PjBL dalam konteks Kampus Berdampak. Hari kedua dilanjutkan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), di mana peserta menyusun dan mempresentasikan RPS kolaboratif.
Dalam pemaparannya, Dr. Nofrion menjelaskan bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggali permasalahan nyata dalam sebuah proyek sebagai langkah awal, kemudian mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman mahasiswa dalam beraktivitas secara nyata.
“Peran dosen di sini adalah sebagai pendamping, motivator, dan fasilitator bagi mahasiswa. Jadi bukan lagi sekadar pengajar, tetapi mitra belajar yang mendorong mahasiswa aktif menemukan solusi,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan menghasilkan luaran berupa RPS kolaboratif yang dapat menjadi model penerapan PjBL secara komitmen dan berkelanjutan (sustainable) di lingkungan Universitas Perintis Indonesia.
Dengan melibatkan dosen lintas prodi, kegiatan ini diharapkan memberi dampak lebih luas karena mendorong praktik PjBL tidak hanya di MKWK, tetapi juga di berbagai mata kuliah lain sesuai bidang keilmuan masing-masing. (*)