PADANG, HARIANHALUAN.ID – Ancaman resistensi antibiotik terus menghantui dunia, merenggut lebih dari 700 ribu nyawa setiap tahunnya. Menyadari urgensi masalah ini, tim mahasiswa Universitas Perintis Indonesia (UPERTIS) terpanggil untuk melakukan riset inovatif, mengeksplorasi bahan alam sebagai sumber kandidat antibiotik baru.
Penelitian ini diketuai oleh Nurhalisya dengan anggota tim Tiwi Syah Putri dan Hana Fauzia, serta dibimbing oleh Sri Indrayati, M.Si. Riset ini berjudul: “Eksplorasi dan Identifikasi Berbasis Biomolekuler Jamur Endofitik dari Uncaria gambir var. Cubadak sebagai Penghasil Antibiotik.”
Gambir merupakan salah satu komoditas unggulan Sumatera Barat yang kaya akan metabolit sekunder, terutama katekin, yang memiliki aktivitas antibakteri. Selain senyawa utamanya, tanaman gambir juga berpotensi sebagai inang bagi jamur endofitik yang dapat menghasilkan metabolit bioaktif dengan aktivitas antimikroba.
“Jamur endofitik hidup secara simbiotik di dalam jaringan tanaman tanpa merugikan inangnya. Mikroorganisme ini mampu menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi dikembangkan sebagai antibiotik alami,” jelas Nurhalisya.
Metodologi penelitian mencakup tahapan pengambilan sampel akar, batang, dan daun gambir di Kabupaten Pesisir Selatan; isolasi jamur endofitik di laboratorium; serta uji aktivitas antibakteri terhadap tiga mikroorganisme uji, yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Strain dengan aktivitas terbaik kemudian diidentifikasi lebih lanjut menggunakan pendekatan biomolekuler untuk menentukan potensi spesies penghasil antibiotik.
Target utama dari penelitian ini adalah menemukan strain jamur endofitik baru dengan kemampuan menghasilkan antibiotik yang berpotensi dikembangkan dalam bidang kesehatan. Hasil riset diharapkan tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan mengenai keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pencarian solusi terhadap permasalahan resistensi antibiotik secara global.
Selain publikasi ilmiah, penelitian ini juga direncanakan akan diseminasi melalui forum akademik dan media ilmiah lain agar dapat memberikan dampak lebih luas, baik di bidang penelitian dasar maupun aplikatif. (*)