JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menyoroti sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Indonesia yang dibangun ala kadarnya. Ia menyebut, bahkan, pembangunan ponpes tersebut mengabaikan aspek keselamatan.
“Selama ini, banyak pesantren berdiri secara swadaya. Mereka mengandalkan kemampuan finansial pengasuh dan donasi masyarakat. Akibatnya, pembangunan dilakukan seadanya, terkadang mengabaikan aspek keselamatan. Di sinilah negara harus hadir,” kata Huda kepada wartawan, Senin (13/10/2025).
Kehadiran negara, kata Huda, dalam memastikan aspek standar kelayakan dan keselamatan pada ponpes yang sudah berdiri. Ia lantas menyinggung tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo yang menewaskan lebih dari 60 santri.
“Kita tidak boleh lagi membiarkan pembangunan infrastruktur pesantren berlangsung tanpa standar kelayakan dan keselamatan yang memadai. Negara harus hadir memastikan keamanan dan kenyamanan para santri yang tinggal dalam jangka waktu lama di lingkungan pesantren,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan, proses hukum yang tengah dilakukan oleh Polda Jawa Timur terkait dugaan kelalaian dalam peristiwa tersebut harus tetap dihormati. Menurutnya, penegakan hukum harus tetap berjalan.
“Ini musibah besar. Yang paling sedih tentu pengasuh dan keluarga besar pesantren. Karena itu, bantuan untuk membangun kembali Ponpes Al-Khoziny harus dipisahkan dari proses hukum yang sedang berjalan,” katanya.
Diketahui, Basarnas resmi telah mengakhiri operasi pencarian korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny. Basarnas menyatakan 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia, termasuk terdapat 8 body part. (*)