Penggunaan kaliandra menjadi salah satu langkah PT Semen Padang dalam upaya pengurangan pemakaian energi berbasis fosil, dengan bekerja sama masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan tidak produktif dengan ditanami kaliandra. “Kami bantu menyediakan bibit, serahkan kepada masyarakat. Mereka bisa menanam di lahan yang tidak produktif. Mereka menanam, kami (off taker) beli lagi dari masyarakat. Apalagi, kaliandra yang sejatinya merupakan tanaman semak tergolong istimewa, karena tanpa perawatan yang rumit tetap tumbuh dengan subur,” katanya.
Wakil Menteri LHK, Alue Dohong mengapresiasi PT Sucofindo serta para pelaku usaha yang telah menerapkan efisiensi terhadap pengelolaan keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Hal ini, kata Alue Dohong, sebagai bentuk komitmen kepedulian perusahaan atas perubahan iklim, penanganan lingkungan hidup. “Kami berharap kedepannya para pelaku usaha yang menerima penghargaan dapat memberikan dan menciptakan inovasi secara berkelanjutan,” katanya.
Alue Dohong menambahkan bahwa dengan komitmen pelaku usaha dalam mengelola keseimbangan lingkungan, ekonomi dan sosial, tentunya sejalan dengan instrumen PROPER. “Bagaimana perusahaan mengelola, tak hanya aspek benefit, tetapi aspek terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Ensia 2023 merupakan apresiasi dari PT Sucofindo kepada 106 pelaku usaha atas inovasi yang berdampak terhadap aspek pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial. Antusiasme peserta Ensia 2023 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sucofindo menerima pendaftaran sebanyak 473 paper aspek inovasi lingkungan dan sosial dari 106 pelaku usaha atau meningkat 58 persen dibanding Ensia 2022.
Dari seluruh paper yang terdaftar melalui proses penjurian dari para praktisi dan akademisi, terpilih 399 judul inovasi dari 106 perusahaan, dan tiga Local Hero Inspiratif Penggerak Inovasi Sosial binaan para pelaku usaha. (h/dan)