“Mohon maaf ya, akan berbeda pasti semangat dan rasa nasionalisme pemain yang lahir, tumbuh, dan besar di negara sendiri, ketimbang mereka yang telah jadi lalu ‘ujuk-ujuk’ main untuk timnas Indonesia. Makanya saya berharap, sudahlah program naturalisasi ini. Kasih kesempatan putra bangsa untuk maju dan berkembang,” pintanya.
Meskipun demikian, anggota Komisi XIII ini tetap mendo’akan timnas bisa cepat pulih dan meraih hasil maksimal saat bersua Bahrain pada 25 Maret mendatang. Keinginan itu penting untuk dijaga untuk mempertahankan asa timnas bermain di piala dunia 2026.
“Kalau kata pepatah minang,’sayang ka anak balacuti, sayang ka kampuang batinggakan’, yang maksudnya adalah kalau kita memang mencintai sesuatu kita harus berani mengkritiknya untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Dukungan dan do’a tetap kita sampaikan, semoga cita-cita ke Piala Dunia bisa terwujud,” ucapnya. (*)