HARIANHALUAN.ID – Atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Papua, mulai resah. Hal ini terkait belum cairnya dana pembinaan atlet mulai periode Januari hingga April 2022.
Keterlambatan ini diduga lantaran belum adanya serah terima keuangan dari pengurus KONI yang lama, dalam hal ini dari Plt KONI Sumbar kepada Ketua KONI Sumbar terpilih Ronny Pahlawan.
Atlet Paralayang Sumbar, Nofrica Yanti mengeluhkan belum cairnya dana pembinaan atlet tersebut. Ia mengaku, setelah usai pelaksanaan PON di Papua pada akhir Tahun 2021 hingga saat ini tidak mendapatkan uang pembinaan perbulannya.
“Sebelum PON, kami mendapatkan uang pembinaan perbulan. Namun, sejak habis PON kami tidak mendapatkan lagi. Saya kurang tau kenapa terlambat, karena saat ini KONI Sumbar baru, dan mungkin adanya masalah di KONI selama ini,” ujarnya.
Nofrica Yanti mengatakan, akibat terlambatnya uang pembinaan dari Januari hingga saat ini tentunya sangat berdampak untuk pelatihan-pelatihan para atlet Sumbar.
Uang tersebut, katanya, digunakan untuk menunjang latihan para atlet. Soalnya untuk biaya transportasi, seperti atlet paralayang membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan antar jemput ke lokasi. Oleh karena itu, uang pembinaan ini sangat diperlukan untuk para atlet.