Kendati berlangsung singkat dan secepat kilat. Namun perpacuan berlangsung sengit, jarak ketertinggalan antar anjing hanya hitungan sepersekian sentimeter dan jelas sangat sulit untuk memastikan sang juara dari perpacuan yang telah digelar sejak tiga Minggu belakangan itu.
“Gelar anjing juara pada kelas kampung, jatuh kepada anjing bernama Upiak Banun dari Panorama Baru!!!” begitu gelegar pengumuman menggema dari pengeras suara yang kemudian langsung disambut buncah oleh ratusan penonton, yang sedari tadi di bawah gerimis hujan di pinggir lintasan Bukik Ambacang saat itu.
Tensi dan suasana partai final kejuaraan Pacu Anjiang Dog Race Open yang diadakan oleh Pemuda Bukik Lurah, Nagari Gaduik, Kabupaten Agam, di Lapangan Pacu Kuda Bukik Ambacang, Sabtu 12 November 2022 sore. Memang menegangkan sekaligus dinantikan.
Pasalnya di partai final perlombaan pacu ajiang ketika itu, hanya tinggal menyisakan 14 ekor anjing terbaik yang berasal dari dua kelas pertandingan. Yaitu kelas anjing kampung dan kelas anjing ras atau peranakan.
Tercatat, sejak digelar pada tanggal 24 November silam, kejuaraan itu telah diikuti oleh sebanyak 60 ekor anjing kampung dan ras pemburu babi terbaik yang berasal dari Salingkaran Gunung Marapi-Singgalang, yakninya daerah Bukittinggi, Agam dan sekitarnya.
“Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan sebagai upaya menggerakkan ekonomi masyarakat Bukik Ambacang, Bukik Lurah, kami mengadakan open dog race atau pacu anjiang,” ujar Ketua Pelaksana Bukik Lurah Dog Race, Jimmy.














