PADANG, HALUAN—Pemberdayaan generasi muda Sumatra Barat (Sumbar) melalui pemenuhan sarana dan pembinaan di sektor olahraga, seni dan budaya, telah lama menjadi fokus PT Semen Padang. Saat ini, dalam situasi pandemi Covid-19 yang perlahan terkendali, program pembinaan kembali dipacu secara bertahap.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Oktoweri mengatakan, bidang olahraga adalah salah satu sektor pembinaan yang dilakukan PT Semen Padang, untuk mendukung hadirnya generasi muda yang sehat, berprilaku positif, dan sukses dalam pencapaian-pencapaian hidupnya.
Selain pembinaan di bidang olahraga, kata Oktoweri, PT Semen Padang juga menampung, membina, dan membantu pengembangan generasi muda pada bidang ketenagakerjaan, pendidikan, dan seni budaya. “Komitmen PT Semen Padang membangun generasi muda dari berbagai bidang tak pernah surut. Ini bagian dari bhakti kami pada daerah, bangsa, dan negara,” kata Oktoweri.
Ia mengatakan, untuk olahraga, ribuan generasi muda telah dibina melalui cabang-cabang olahraga yang diwadahi Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang Group (FKKSPG). Di bidang seni budaya, PT Semen Padang juga memiliki Marching Band, yang telah banyak meraih prestasi berkat pembinaan intensif yang dilakukan.
Ketua Umum FKKSPG Rinold Thamrin mengatakan, saat PT Semen Padang senantiasa mengambil langkah taktis dalam pembinaan olahraga, dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan perkembangan penanganan Covid-19.
“Kita bersyukur pandemi Covid-19 mulai terkendali, meski belum sepenuhnya, tapi kita berharap pandemi segera berakhir, sehingga aktivitas pembinaan kita terhadap generasi muda di sektor olahraga kembali berjalan sepenuhnya,” ujar Rinold, Selasa (26/10).
Setelah mendukung penuh kontingen Sumbar pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Rinold menyebutkan bahwa ke depan FKKSPG akan kembali fokus melakukan pembinaan terhadap ratusan atlet binaan PT Semen Padang. Dengan harapan, prestasi atlet asal Sumbar di tingkat nasional dapat lebih baik di masa yang akan datang.
“Pada PON Papua, kita sudah support kontingen Sumbar. Beberapa atlet kita ikut turun seperti untuk cabang olahraga (cabor) senam, angkat berat, silat, hingga karate,” ujar Rinold yang juga menjabat Kepala Unit CSR PT Semen Padang.
Kondisi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir namun telah mulai terkendali, katanya, akan direspons dengan pembukaan kembali sarana dan fasilitas latihan bagi para atlet secara parsial dan terbatas. Terutama sekali untuk fasilitas latihan cabor tanpa kontak fisik langsung. Namun untuk karyawan, fasilitas olahraga baru akan dibuka setelah kondisi pandemi semakin terkendali.
Untuk saat ini, Rinold menyebutkan jumlah atlet yang berada di bawah pembinaan PT Semen Padang mencapai lebih dari seratus atlet, yang terdiri dari atlet dalam pembinaan langsung dan atlet dalam pembinaan tidak langsung. Pembedaan pembinaan ini disebabkan sebagian atlet tersebut juga menjalani pemusatan latihan di Jakarta.
“Untuk fasilitas pembinaan yang kita berikan, itu masih sama. Untuk atlet itu per iven kita fasilitasi penuh. Namun itu di luar beasiswa, seperti baru kemarin ini kita salurkan beasiswa bagi 27 atlet binaan kita yang berprestasi,” ucap Rinold.
Di samping atlet, jajaran pelatih setiap cabor disebut Rinold mendapatkan perhatian yang lebih maksimal. Sebab, pelatih memang diminta untuk fokus memberikan pelatihan bagi para atlet, termasuk menjaring atlet-atlet berbakat dan potensial untuk diberikan pembinaan oleh PT Semen Padang, tentu dengan terus berkoordinasi bersama jajaran pengurus cabor masing-masing. “Untuk pemantauan bakar, mereka ujung tombaknya,” ucapnya lagi.
Respons Hasil PON
Belum terpenuhinya target PON XX yang diusung kontingen Sumbar ikut menjadi perhatian khusus bagi PT Semen Padang melalui FKKSPG. Sebab bagaimana pun, prestasi di bidang olahraga tak hanya bergantung pada atlet, akan tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab bersama antara atlet, pelatih, dan jajaran pengurus cabor.
“Kita harus memahami bahwa olahraga tidak dapat lepas dari pembinaan yang baik, pola kepelatihan yang baik, dan terjadwal. Setiap atlet potensial tentu harus dibina oleh pelatih yang dapat memahami karakter atlet-atlet itu sendiri,” tutur Rinold.
Dalam hal ini, sambungnya, FKKSPG akan senantiasa memberikan dukungan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi dan kabupatan/kota, dalam hal pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu. Menurutnya, antara atlet, pelatih, dan pengurus cabor haru solid untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
“Sebab olahraga itu tidak ada yang instan, tidak ada yang dadakan. Semuanya harus terjadwal. Ini ke depan yang perlu kita kawal bersama-sama. Saat atlet gagal, jangan bebankan pada atlet saja, semuanya harus bertanggung jawab,” ucap Rinold menutup.
Marching Band Semen Padang
Sejalan dengan pembinaan di bidang olahraga, PT Semen Padang juga membina generasi muda melalui wadah Marching Band Semen Padang (MBSP). Nama MBSP bahkan sangat disegani hingga tingkat nasional. Sebab, kelompok yang lahir pada 1986 dan digagas oleh F Bernawi yang saat itu menjabat Direktur Komersial Semen Padang, pernah dua kali tampil di Parade Senja penurunan Bendera Merah Putih pada HUT-RI di Istana Negara, yaitu pada tahun 1996 dan 2008.
MBSP juga telah lima kali menjadi runner-up pada Grand Prix Marching Band. Tiga di antaranya, diraih secara berturut-turut, yaitu tahun 2000, 2001, dan 2002. Kemudian sisanya, diraih pada tahun 2007 dan 2008.
“MBSP saat ini memiliki anggota sebanyak 96 orang. Mereka terdiri dari pelajar SMP, SMA dan ada juga yang mahasiswa,” kata Ketua Umum MBSP, Nur Anita Rahmawati.
Melalui MBSP, para anggota dari kalangan generasi muda dibina untuk memiliki semangat dan disiplin yang tinggi. Tidak hanya itu, mereka dilatih kekompakan, baik di dalam maupun di luar. “MBSP adalah salah satu ikon PT Semen Padang selain Semen Padang FC, yang merupakan representasi keunggulan pembinaan olahraga dan seni budaya,” ucap Nur Anita yang juga Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang tersebut. (h/adv)