Rasa lapar adalah hal yang dapat semakin memanusiakan seorang muslim, karena di dalamnya bukan hanya ada aspek ego pribadinya sendiri, tetapi juga terdapat petunjuk untuk melihat dengan lebih jernih ke sekelilingnya.
Sayangnya, di jaman sekarang justru dimensi mental-spiritual puasa yang seharusnya lebih didalami oleh umat muslim tersebut justru tertutupi oleh pernak-pernik duniawi yang mungkin tidak selalu sejalan dengan anjuran agama. Berbuka puasa seringkali menjadi tolok ukur untuk hal ini, di mana kebanyakan dari kita justru sepertinya tidak lagi mengingat tujuan utama ibadah tersebut. Berbuka puasa sering dilakukan dengan berlebih-lebihan, bahkan sampai menyebabkan ibadah utama lain seperti salat menjadi terlalaikan. Maka, gunakanlah rasa lapar kita dengan maksimal untuk mencapai kemuliaan taqwa yang dijanjikan tersebut. (*)