Pernyataan analis politik ini merujuk kepada dua kemenangan UMNO dan BN dalam pemilu peringkat negeri di Melaka dan Johor beberapa bulan yang lalu. Ia melihat, bila Pemilu dilakukan lebih lama, misalnya awal tahun 2023, maka mesin politik UMNO yang sudah panas akan dingin kembali. Dan ini merugikan UMNO sendiri.
BN Hadapi PRU 15 Tanpa Koalisi
Kabinet PM Ismail Sabri yang kini sedang memerintah di Malaysia didukung oleh gabungan koalisi BN, Perikatan Nasional (PN) dan Mesuarat Nasional (MN) atau PAS. Koalisi “kawin paksa” ini dilakukan UMNO dan BN untuk kembali mengambil alih pemerintahan setelah Kabinet Muhyiddin Yassin jatuh akibat mosi tidak percaya Parlemen yang waktu itu terbelah tiga: BN, PH (PKR+DAP+Amanah), PN+PAS, dan MN. Tidak ada koalisi yang menguasai kursi mayoritas di Parlemen.
Sumber kami mengungkapkan, menghadapi Pemilu ke-15, hampir dipastikan BN tidak akan berkoalisi lagi dengan PN dan PAS. Beberapa kali pertemuan pemimpin BN dengan PN dan BN dengan PAS, memastikan bahwa sudah tertutup pintu bagi mereka untuk berkoalisi dalam PRU 15. Apalagi, dalam pernyataan terbarunya, PAS pun sudah menyatakan tidak akan berkoalisi lagi dengan UMNO maupun BN.
“BN akan maju sendiri. Dalam keadaan sekarang, BN yakin akan berhasil memperoleh kursi paling banyak di Parlemen. Tapi bila nanti jumlah kursi Parlemen tidak cukup (112 kursi) untuk membentuk pemerintahan sendiri, baru dicari kawan koalisi. Syaratnya, posisi PM ada di tangan UMNO,” kata sumber kami.
Analis politik Malaysia Shahbudin Embun berpendapat, menghadapi Pemilu 15, posisi BN memang cukup menguntungkan, karena terpecahnya kekuatan koalisi di Parlemen. Menurutnya, ada beberapa opsi bagi UMNO menghadapi PRU 15. Bisa bersama MN dan PN, berkoalisi dengan PH atau PKR, atau BN maju sendiri seperti dalam PRU 14 dan sebelumnya.
Menurut prediksi Shahbudin, apapun pilihan yang diambil, UMNO dan BN akan kembali memegang tampuk pemerintahan negara Malaysia. Dalam diskusi dengan kami, ia melihat bahwa UMNO dan BN kini dalam keadaan solid dan tidak akan membiarkan partai berbasis puak Melayu dan Islam ini menjadi kuda tunggangan partai lain dalam memerintah negara di masa depan.