Sebagai customer juga jangan hanya terpikat oleh sebuah produk atau usaha, karena peran sosok marketer yang amanah, antara lain marketer yang mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran (transparency and fairness), mempunyai gagasan-gagasan segar dan mampu mengkomunikasikannya secara tepat dan mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarkannya. Dengan begitu, pelanggan dapat dengan mudah memahami pesan bisnis yang ingin disampaikan.
Kecerdasan dan kebijaksanaan juga wajib dimiliki oleh marketer maupun konsumen atau pelanggan. Sebagai marketer mampu memahami, menghayati dan mengenal tugas dan tanggung jawab, tanggung jawab dunia, akhirat, sosial, bisnis serta pribadi dengan sangat baik, demikian juga disisi pelanggan atau konsumen. Cerdas dan bijaksana menghadapi persaingan yang tidak sehat; kotor, corrupted, complicated, chaos (kacau balau) dan sophisticated.
Jadi untuk menjaga keselamatan bisnis, baik peran sebagai pebisnis atau marketer maupun pelanggan atau konsumen, kita dapat mencoba kembali merenungkan, memahami dan menerapkan nilai-nilai Jujur (Shiddiq), Dapat dipercaya (Amanah), Argumentatif dan Komunikatif (Tabligh) serta Cerdas dan Bijaksana (Fathonah).
Terakhir, agar berbagilah dengan sedekat, infaq, zakat maupun wakaf, sehingga bisnis kita atau kegiatan kita sebagai marketer / pebisnis makin berkah, dan selaku pelanggan / konsumen akan diberikan petunjuk untuk terhindar dari keserakahan aktivitas bisnis yang tidak baik. Menanamkan sifat-sifat Rasulullah SAW saat berbisnis, memasarkan, sebagai pelanggan maupun konsumen selain mendapatkan tujuan bisnis / konsumsi kita pun menyiarkan dakwah Islam yang tentunnya akan bermanfaat untuk bekal akhirat nanti. ***