GERAKAN Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah yang selanjutnya disebut Gerakan PBLHS adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
Gerakan PBLHS ini bertujuan untuk mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta merupakan suatu upaya dalam mendukung ketahanan bencana warga sekolah.
PBLHS di awali dengan adanya Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPMLH) adalah pemetaan potensi dan masalah lingkungan hidup Sekolah dan lokal/daerah dengan memperhatikan isu lingkungan hidup global.
Beberapa Isi dan permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini secara lengkap adalah polusi tanah, air, udara, Perubahan iklim/pemanasan global, kelebihan populasi – kekurangan sda, penipisan SDA unrenewable, pembuangan limbah, sampah industri atau sampah rumah tangga dan kepunahan keanekaragaman hayati. sealnjutnya deforestasi atau penggundulan hutan, fenomena pengasaman laut akibat CO2 yang dihasilkan oleh manusia, penipisan lapisan ozon, hujan asam, dan rekayasa genetik.
Dari kondisi isu dan permasalahan lingkungan yang ada, didapatkan Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) Indonesia mengalami peningkatan pada 2021.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, skor IKLH pada tahun lalu sebesar 71,43 poin atau meningkat 1,16 poin dari 70,72 poin pada 2020.
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah, oleh karena itu kualitas lingkungan menjadi ukuran yang penting
Sebagai penunjang dalam Gerakan yang dilakukan oleh KLHK, SMA Negeri 4 Bukittinggi membuat sebuah terobosan.
Terobosan ini berupa Gerakan yang dilakukan seluruh warga sekolah dengan mengelola Program SEKAM PADI (Sampah, Energi, Kehati, Air, Makanan, Polusi, Amdal, Drainase dan Inovasi)
Serta Program penerapan 3R yaitu Reuse (menggunakan kembali sampah), Reduce (mengurangi sampah), Recycle (mengolah kembali atau daur ulang) yang berorientasi dalam pengembangan “Edupreneur Sempati” (Jiwa Wirausaha).
Program Sekam Padi di SMA Negeri 4 diharapkan mampu menumbuh kembangkan sikap Ramah Lingkungan dan Peduli Alam untuk seluruh Warga SMA Negeri 4 Bukittinggi yang berorientasi pada Jiwa Wirausaha di Dunia Pendidikan (Edupreneur Sempati). (*)