Gempa ini berpotensi memicu tsunami dahsyat dengan ketinggian mencapai 10 meter di beberapa wilayah pesisir Sumatra dan gempa dan tsunami dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa dan kerugian ekonomi yang signifikan. Tidak ada yang bisa memastikan kapan gempa megathrust Mentawai akan terjadi. Namun, para ahli memperkirakan gempa ini dapat terjadi kapan saja, termasuk dalam waktu dekat.
Karena bahayanya dampak resiko dari gempa megathrust ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak resiko bencana, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami, seperti edukasi publik, simulasi evakuasi dan pembangunan infrastruktur mitigasi.
Kota Padang terletak di pesisir barat Sumatra, kondisi infrastruktur Kota Padang terhadap gempa dan tsunami. Infrastruktur fisik yang ada terhadap gempa: banyak bangunan di Kota Padang yang belum dibangun dengan standar tahan gempa, beberapa jalan raya di Kota Padang rentan terhadap kerusakan akibat gempa, beberapa jembatan di Kota Padang perlu diperkuat untuk menahan gempa.
Infrastruktur fisik yang ada terhadap tsunami: Kota Padang memiliki tembok laut sepanjang 7,5 km di beberapa kawasan pesisir. Tembok laut ini berfungsi untuk menahan gelombang tsunami, Sistem drainase di Kota Padang cukup baik, sehingga dapat membantu mengalirkan air tsunami dengan cepat, Kota Padang memiliki jalur evakuasi yang mengarah ke tempat-tempat tinggi, Kota Padang memiliki beberapa shelter tsunami yang dapat menampung masyarakat saat terjadi tsunami.
Jika kita mengkaji ke kondisi Infrastruktur non-fisik terhadap gempa yang ada di Kota Padang, Kota Padang memiliki sistem peringatan dini gempa yang terhubung dengan BMKG, masyarakat Kota Padang telah mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang kesiapsiagaan gempa, simulasi gempa rutin dilakukan di Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Sedangkan untuk kondisi infrastruktur non-fisik terhadap tsunami Kota Padang memiliki sistem peringatan dini tsunami yang terhubung dengan BMKG, masyarakat Kota Padang telah mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang kesiapsiagaan tsunami, simulasi tsunami rutin dilakukan di Kota Padang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari. perilaku manusia sebelum, saat dan setelah bencana dapat berdampak signifikan pada tingkat keparahan dan pemulihan bencana. berikut adalah beberapa perilaku yang diharapkan dalam menghadapi bencana. sebelum bencana: meningkatkan kesiapsiagaan, membangun kesadaran dan ketahanan masyarakat, membangun budaya siaga bencana di masyarakat, memperkuat solidaritas dan kerja sama antar masyarakat.
Saat bencana terjadi: tetap tenang dan waspada, melakukan evakuasi. setelah bencana: menjaga keamanan dan ketertiban, membantu pemulihan bencana. Perilaku yang harus dihindari: panik dan menyebarkan berita bohong, melakukan evakuasi secara tidak tertib, menjarah barang-barang milik korban bencana, menyebarkan kebencian dan perpecahan.