Untuk itulah, saat ini pihaknya akan menggandeng pokdarwis yang ada di setiap nagari. Nagari di Kabupaten Pasbar sendiri berjumlah 19 nagari. Namun, ada beberapa nagari yang memiliki dua pokdarwis, sehingga total pokdarwis yang ada di Pasbar mencapai 20 pokdarwis.
“Satu pokdarwis ada 10-15 orang. Merekalah yang akan kami latih untuk mengembangkan, pengawasan dan bisa juga penyelamatan di objek wisata. Makanya, dalam waktu dekat kami akan mengadakan pelatihan untuk pokdarwis. Tahap pertama ini untuk pokdarwis penyelam. Pelatihan ini ada yang dianggarkan oleh dinas dan ada pelatihan dengan swadaya,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya regulasi yang jelas, maka akan ada dukungan anggaran peningkatan dari nagari. Sehingga objek wisata di Bumi Mekar Tuah mendapatkan pemasukan bagi daerah.
“Objek wisata di Pasbar cukup banyak, mulai dari Gunung Talamau, Pohon Seribu Sasak Ranah Pasisie, Pantai Sikabau Air Bangis, dan seterusnya,” kata Decky.
Pemaksimalan peran pokdarwis ini juga menjadi langka Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman di destinasi wisata. Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Eri Sendjaya mengatakan, pihaknya secara aktif terus berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) dan pokdarwis yang telah terbentuk untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal pentingnya menciptakan destinasi wisata yang aman dan kondusif.
“Langkah koordinasi ini perlu kami lakukan. Karena upaya menciptakan destinasi wisata yang kondusif dan aman perlu melibatkan semua pihak, terutama masyarakat sekitar melalui pokdarwis,” katanya.
Di samping itu, untuk mewujudkan destinasi wisata yang aman dan nyaman, pihaknya juga telah membentuk tim pemantauan dan monitoring di beberapa destinasi yang ada di Kota Padang.