“Untuk aspek kemanan dan kenyamanan pengunjung, tim pemantauan dan pengawasan destinasi wisata telah kami bentuk. Tim tersebut terdiri dari petugas dinas pariwisata, Satpol PP dan aparat kepolisian,” katanya.
Sedangkan untuk meminimalisasi kecelakaan, seperti orang hanyut di sejumlah destinasi wisata pantai yang ada di Kota Padang, Eri Sendjaya mengungkapkan bahwa pihaknya telah memasang papan larangan berenang dan bendera penanda di beberapa titik yang diperkirakan rawan.
“Sejumlah papan larangan berenang dan bendera penanda telah kita pasang di beberapa titik di Pantai Padang. Sedangkan di lokasi lainnya, untuk pengawasan dan memastikan keselamatan pengunjung, kami memberdayakan kelompok-kelompok pokdarwis yang telah kami bentuk,” ucapnya.
Adapun untuk memastikan kelancaran akses jalan di sekitar destinasi wisata yang ada di Kota Padang, Eri Sendjaya menuturkan, pihaknya juga meningkatkan koordinasi dengan dinas perhubungan, terutama di saat momen tertentu, seperti akhir pekan dan libur panjang.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono menerangkan, untuk mewujudkan keamanan bagi wisatawan di Kota Pariaman, pihaknya memiliki rancangan induk pariwisata. Regulasi ini akan dijadikan perda dan saat ini sudah dibahas di DPRD Kota Pariaman.
“Salah satu poinnya bagaimana nanti kami menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan keamanan, termasuk nanti jika terjadi bencana, seperti di mana titik kumpul dan sebagainya. Bagaimanapun, Pariaman termasuk darah yang rawan gempa. Makanya, nanti akan ada aturan berupa perda, yang salah satu poinnya terkait keamanan dan kenyamanan wisatawan,” katanya
Sejauh ini, pihaknya dalam pengelolaan dan menciptakan keamanan bagi wisatawan telah melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, mulai dari TNI, Polri, dan BPBD.