“Kabar baiknya PT. KAI segera membuka akses dari Muara Kalaban ke Sawahlunto,” tuturnya.
Katanya, UNESCO menilai penambangan batubara yang telah dilakukan sejak abad ke-19 telah secara signifikan mengubah lanskap kota ini menjadi situs industri. Selain Ombilin, Indonesia miliki delapan situs warisan dunia.
“Tahap pertama dengan menyusun Travel dari Pattern WTBOS yang meliputi tujuh kab/kota, dengan skematis dan narasi sejarah masa lampau dengan menggandeng tour travel lokal,” tuturnya.
“Jadi nantinya paket wisata ini tidak hanya mengunjungi asset cagar budaya berupa bangunan fisik saja, tapi para wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam berikut kekayaan seni budaya termasuk kuliner dan kriya, namun masih berada di tujuh kab/kota jalur tinggalan dari WTBOS tersebut,” ujarnya.
Lanjutnya, tahun ini APBN yang digelontorkan Rp500 juta untuk kesiapan dokumen dan Tahun 2023 akan ada dukungan anggaran dalam rangka pemberdayaaan masyarakat. Dia mengharapkan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan world herritage berbasis masyarakat itu.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, Kota Sawahlunto sebagai situs tambang batubara tertua di Asia Tenggara yang terletak di lembah sempit Bukit Barisan ini akhirnya dikenal dunia.