“Dampak ekonomi yang detail akan segera dihitung. Tetapi dari kunjungan langsung pantauan kami, seperti di Taman Impian Jaya Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, ini semua mengalami peningkatan kunjungan dari wisatawan lokal atau wisatawan domestik,” kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia pada Tahun 2020 mencapai Rp1,5 juta. Sedangkan, wisnus yang berasal dari Pulau Jawa dan berkunjung ke destinasi di Pulau Jawa rentang rata-rata pengeluarannya mencapai Rp900 ribu hingga Rp1,5 juta.
Ia menilai, momentum mudik libur Lebaran akan berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi rumah tangga, yang mana sektor ini merupakan kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi.
“Peningkatan biasanya terjadi di sisi konsumsi untuk makanan dan minuman, pakaian, transportasi, serta hotel dan restoran pada periode mudik Lebaran. Sumbangan ketiga sektor tersebut mencapai sekitar 25 persen pada konsumsi rumah tangga,” ujarnya.
Sandiaga menyebutkan, selama momen mudik Lebaran bisa meningkatkan perputaran uang sebanyak 10 persen dan mampu berkontribusi 25 persen lebih pada pertumbuhan ekonomi kuartalan.
Di sisi lain, Sandiaga menambahkan, meski berbagai destinasi wisata ramai kunjungan, berdasarkan data monitoring Satgas Covid-19 sepanjang 2 Mei hingga 8 Mei 2022 untuk rata-rata kepatuhan memakai masker di lokasi kerumunan sebesar 84,06 persen.