“Artinya, sudah banyak yang patuh, namun belum seluruhnya masyarakat patuh terhadap prokes. Sementara untuk kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tempat wisata mencapai 83.45 persen. Nah ini tentunya perlu terus kita tingkatkan kepatuhan kita,” ujar Sandiaga.
Selain itu, Sandi menambahkan, dengan mulai pulihnya sektor pariwisata tersebut akan berdampak pada pembukaan lapangan pekerjaan. Pada tahun ini, Ia menargetkan 1,1 juta lapangan pekerjaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perkiraan 400 ribu lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan 700 ribu lainnya untuk ekonomi kreatif.
Sementara itu, tiga sektor ekonomi kreatif yang akan mendominasi lapangan pekerjaan adalah kuliner sebesar 40 persen, 18 persen industri mode sebesar 18 persen dan sektor kriya sebesar 13 persen.
Sandi mengungkapkan target tersebut dibuat karena hotel yang sempat tertekan pandemi Covid-19 kini telah membuka perekrutan karyawan kembali. Target juga dibuat, karena festival-festival besar juga mulai diselenggarakan.
Hal itu ia harapkan bisa kembali membuka lapangan pekerjaan di sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Di sisi lain, Sandi juga mengungkapkan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada November mendatang dapat dijadikan sebagai momen pencipta lapangan pekerjaan.
Tak hanya berhenti di G20, sektor MICE Indonesia diharapkan bisa berkembang usai penyelenggaraan konferensi tersebut. “Kita akan membawa konferensi-konferensi yang baik selain G20, bukan hanya di Bali dan Jakarta, tetapi di beberapa destinasi lain. Ini akan kita lakukan setelah G20, sehingga momentum ini akan terus bergulir,” ujar Sandi. (*)