PADANG, HARIANHALUAN.ID – Upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar terus dilakukan melalui berbagai inovasi pembelajaran. Salah satunya adalah pelatihan dan workshop Pembelajaran Mendalam dan Penanaman Karakter 7 Kebiasaan Anak Indonesia yang ditujukan bagi guru Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, serta sains dan teknologi di tingkat sekolah dasar.
Kegiatan ini digagas oleh tim pengabdi yang diketuai oleh Dra. Yetti Ariani, M.Pd., dengan anggota Dr. Yullys Helsa, M.Pd., Yarisda Ningsih, S.Pd., M.Pd. Dra. Rahmatina, M.Pd. Dra. Farida, M.Si., Yesi Anita, M.Pd., Rafhi Febryan Putera, M.Pd., dan Fardatil Aini Agusti, M.Pd.
Dikatakan Yetti, urgensi pelaksanaan pelatihan ini berangkat dari pentingnya penerapan pembelajaran mendalam di sekolah dasar. Pembelajaran mendalam menekankan pemahaman komprehensif, mendorong siswa untuk menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, serta membangun keterkaitan konseptual yang kuat. “Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari,” katanya kepada Haluan kamarin di Padang.
Pendekatan pembelajaran mendalam didukung oleh tiga elemen utama, yakni mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Mindful learning mengajarkan siswa untuk belajar dengan kesadaran penuh, meaningful learning menciptakan pembelajaran yang bermakna, dan joyful learning memastikan proses belajar berlangsung menyenangkan. Kombinasi ketiganya menjadikan pembelajaran lebih efektif, menyeluruh, dan berdampak jangka panjang terhadap perkembangan peserta didik.
Lebih lanjut dijelaskan Yetti,, pembelajaran mendalam memiliki kaitan erat dengan penanaman karakter 7 Kebiasaan Anak Indonesia. Kebiasaan tersebut mencakup nilai-nilai seperti proaktif, berpikir akhir sebelum bertindak, mendahulukan yang utama, berusaha untuk menang bersama, memahami sebelum dipahami, bersinergi, dan mengasah gergaji. “Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang mandiri, berjiwa kepemimpinan, serta memiliki etos kerja yang kuat,” ujarnya.
Ditambahkan Yulys, berdasarkan analisis ditemukan sejumlah permasalahan utama. Pertama, masih rendahnya pemahaman guru SD terhadap pendekatan pembelajaran mendalam. Kedua, guru belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam kurikulum sekolah dasar. “Ketiga, banyak guru yang belum terampil dalam menyusun bahan ajar berbasis pembelajaran mendalam. Kondisi ini menjadi alasan utama pelaksanaan program pelatihan dan workshop,” ungkapnya.
Dikatakannya, Kecamatan Koto Tangah, yang memiliki 67 sekolah dasar terdiri dari 58 SD Negeri dan 9 SD Swasta, merupakan wilayah dengan jumlah penduduk besar dan cakupan wilayah luas. Tantangan pemerataan kualitas pendidikan sangat terasa di daerah ini. Oleh sebab itu, peningkatan kapasitas guru menjadi salah satu kunci dalam menjawab tantangan tersebut. “Program pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di wilayah tersebut,” tuturnya.