PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Masyarakat Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman, menggelar aksi damai dan audiensi dengan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) pada Selasa (19/2). Mereka menuntut penyelesaian atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin, yang dirasakan langsung oleh warga setempat.
Audiensi yang digelar di Kantor PT HKI ini dihadiri oleh Humas PT HKI, Andi Prahmana, serta perwakilan Kepolisian dan Kejaksaan Negeri. Koordinator aksi, Ferdiansyah, menyampaikan bahwa meskipun sudah dua kali mediasi di Kantor Wali Nagari Kapalo Hilalang, belum ada langkah konkret dari pihak terkait.
“Kami datang ke sini untuk menyampaikan tuntutan atas dampak yang kami alami akibat proyek tol ini, yang sangat merugikan kami, seperti sawah tertimbun, rumah retak, hingga masalah kesehatan ISPA,” ujar Ferdiansyah.
Masyarakat setempat menuntut kompensasi untuk berbagai dampak yang mereka alami. Sawah yang tertimbun material pembangunan tol, rumah yang mengalami keretakan akibat getaran, serta meningkatnya kasus ISPA menjadi beberapa masalah yang disoroti.
Menanggapi hal tersebut, Andi Prahmana menyatakan bahwa PT HKI sudah melakukan identifikasi atas dampak yang dilaporkan oleh warga. Beberapa langkah telah diambil, seperti pendataan sawah yang tertimbun dan kompensasi bagi warga yang belum terdata. PT HKI juga mencatat dampak pada peternakan ayam akibat pekerjaan blasting dan akan menindaklanjutinya.
Selain itu, Andi menyebutkan bahwa pendataan terhadap rumah yang mengalami keretakan akibat getaran pemancangan masih berlangsung. Perbaikan saluran irigasi sawah yang terputus juga sedang diupayakan meski terkendala oleh akses yang tertutup oleh salah satu warga.
Terkait dengan dampak kolam ikan, PT HKI telah mencatat 51 kolam ikan domestik yang terdampak sedimentasi, dan pendataan lanjutan akan dilakukan mulai 24 Februari 2025. PT HKI juga akan berkoordinasi dengan kelompok tani untuk menormalisasi saluran irigasi yang terputus di beberapa titik.