HARIANHALUAN.ID – Tim investigasi Polda Sumbar belum bisa melakukan penyelidikan insiden ledakan tambang batubara bawah tanah milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) Sawahlunto, yang menewaskan 10 pekerja tambang pada Jumat (8/12/2022) lalu.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, hingga saat ini TKP ledakan tambang batubara bawah tanah yang berada di kedalaman 300 meter tersebut, masih belum bisa dimasuki oleh tim investigasi.
“Hingga saat ini tim investigasi masih belum bisa masuk sampai ke lokasi TKP, yang diperkirakan berada di sekitar kedalaman 300 meter lebih. Kendalanya, karena lubang tambang masih rusak dan tertutup material longsoran akibat ledakan,” ujarnya Senin (26/12/2022).
Dwi melanjutkan, guna melakukan perbaikan lubang tambang yang saat ini masih runtuh dan belum bisa dimasuki tim investigasi tersebut, Inspektur Tambang tengah mengajukan anggaran perbaikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM).
“Anggaran perbaikan sedang diajukan oleh Inspektur Tambang ke Kementerian ESDM. Jadi, kita sedang menunggu lubang itu diperbaiki dulu, agar tim investigasi bisa masuk ke dalam dan melakukan proses olah TKP,” ujarnya.
Ia menyebut, untuk memastikan penyebab pasti ledakan itu tim investigasi harus melakukan olah TKP. Sebab, ada banyak kemungkinan yang patut dicurigai sebagai pemicu terjadinya ledakan tambang yang telah menyebabkan 10 pekerja tewas dan empat orang lainnya luka-luka itu.
“Sebelum tim investigasi sampai ke bawah (lubang tambang,red), penyebab pasti masih belum bisa diketahui. Karena kita tidak tahu kondisi di bawah. Apakah ada puntung rokok, korek, korsleting listrik atau bahkan kerusakan pada alat jack hammer. Jadi ada banyak kemungkinan yang perlu kita lihat dan pastikan,” ucapnya.