Namun, setelah rekonstruksi anggaran pada 13 Februari 2025, pagu anggaran meningkat menjadi Rp50,4 triliun, membuka peluang untuk proyek prioritas seperti penanganan longsor sebesar Rp16 miliar dan pembangunan jembatan pengganti bailey senilai Rp20,4 miliar.
Sementara itu, PT Hutama Karya, sebagai pelaksana proyek Tol Padang-Sicincin, menyatakan kesiapan tol tersebut untuk dioperasikan selama arus mudik Lebaran 2025.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Adjib Al Hakim, memastikan bahwa tol akan difungsikan dengan dua jalur untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Kami siapkan fasilitas pendukung seperti posko kesehatan dan kendaraan operasional,” ujar Adjib, Kamis lalu.
Zigo menegaskan bahwa meskipun efisiensi anggaran Kementerian PU dilakukan, program yang menyangkut kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas. Ia menjelaskan bahwa dari total anggaran Kementerian PU yang awalnya Rp110,9 triliun dalam APBN 2025, terjadi pemangkasan sebesar Rp81,3 triliun.
Namun, ia memastikan bahwa fokus pemerintah saat ini yang lebih mengarah pada pengembangan sumber daya manusia tidak akan menghambat proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol ini.
“Fokus pemerintah beralih ke sumber daya manusia, tapi program untuk masyarakat seperti tol ini tetap berjalan,” pungkas Zigo, yang juga merupakan Politisi Fraksi Partai Golkar. (*)