JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Muhammad Wildan, yang sehari-hari menjadi Analis Pemantauan Peraturan Perundang-undangan, Badan Keahlian, Setjen DPR RI, berhasil melewati waktu 30 menit untuk menyampaikan ceramah agama di Masjid Baiturrahman, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Ia memilih topik tentang ‘Asbabun Nuzul Turunnya Surat Al-Fath (1-3)’.
“Sebenarnya ini penugasan dari pimpinan saya Kepala Pusat Pemantauan Pelaksanaan UU untuk menyampaikan ceramah, padahal saya bukan penceramah. Bagi saya ini menjadi kegiatan untuk mendorong upaya memperbaiki diri sendiri,” kata Wildan, usai menyampaikan ceramah, dalam rangkaian kegiatan Semarak Ramadan di DPR RI.
Diketahui, DKM Baiturrahman DPR menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka menyemarakkan Ramadan 1446 Hijirah di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta. Ceramah Ramadan setiap usai salat Zuhur diisi oleh karyawan yang mewakili biro atau pusat secara bergiliran.
Kegiatan semarak Ramadan lainnya adalah iktikaf, lomba azan dan bakti sosial bagi yatim dan duafa. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terlihat juga dihadiri oleh anggota DPR seperti Peringatan Nuzul Quran, Senin (17/3/2025).
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera tampil menjadi penceramah dengan tema ’Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup dan Sumber Inspirasi Kesuksesan Dunia dan Akhirat’.
Legislator PKS itu secara khusus mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas terlaksananya kegiatan ini. “Ini adalah kegiatan yang sangat positif, bagaimana kita menjaga agar DPR, MPR dan DPD menjadi lingkungan yang religius. Karena amanah di DPR, MPR dan DPD itu berat sekali. Menjaga kesejahteraan rakyat, jaga amanah rakyat, tidak bisa kalau iman tidak diperkuat,” ujar wakil rakyat dari Dapil Jakarta I ini.
Pada kesempatan tersebut, Mardani juga menekankan pentingnya mempedomani Al-Qur’an dalam kehidupan umat Islam. Menurutnya, Al-Qur’an bukan hanya sebagai kitab petunjuk hidup, tetapi juga sebagai sumber inspirasi untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.
“Qur’an itu pembawa kemuliaan, apapun yang dilekatkan dengan Qur’an, dia akan mulia. Bulan Ramadan menjadi mulia karena di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Malaikat Jibril menjadi panglima para malaikat, karena membawa wahyu Al-Qur’an. Nabi Muhammad menjadi nabi terbaik, panglima para nabi karena membawa Al-Qur’an,” ujarnya.