Khusus bagi Andre Rosiade yang belakangan ini santer disebut sebagai satu-satunya kompetitor terkuat Mahyeldi Ansharullah, Edo yakin bahwa Andre akan mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan maju sebagai kandidat Calon Gubernur.
Andre Rosiade, kata Edo, akan mempertimbangkan hasil Pileg dan Pilpres yang telah membuat Partai Gerindra dan Capres yang diusungnya kalah telak di Sumatra Barat.
“Jadi jika saat ini Andre berani Fight lawan Buya Mahyeldi, dia harus mundur sebagai anggota DPR RI , Itu pun jika dia dapat restu dari Prabowo. Jadi tiga nama yang paling kuat, yaitu Buya Mahyeldi, Andre Rosiade dan Fadli Amran,” jelasnya.
Edo menerangkan, dari ketiga kandidat tersebut, satu-satunya nama yang nyaman dan tidak memiliki pertaruhan politik, adalah Fadli Amran yang notabene telah menyelesaikan periode kepemimpinan pertamanya di Kota Padang Panjang.
Namun demikian, sempat tersiar kabar bahwa Fadli Amran tidak akan melanjutkan periode kedua di Padang Panjang. Yang berarti bahwa sosok ini memiliki opsi maju di Pilgub Sumbar atau bahkan Pilwako Padang.
Menurut Edo, ketiga nama diatas ,sebenarnya telah memegang survei elektabilitas terbaru kandidat calon Gubernur Sumbar yang sampai saat ini masih menempatkan nama Mahyeldi Ansharullah sebagai kandidat Calon Gubernur dengan elektabilitas tertinggi.
Hal itu jugalah yang membuat Andre Rosiade dalam beberapa kali pernyataannya di media terlihat tidak percaya diri dengan menyebut bahwa dirinya tidak pernah menyatakan diri akan maju di Pilgub Sumbar.