KETIDAKARIFAN itu bagai halaman tanpa pagar, bagai rumah tanpa pintu. Ketika dimasuki, ia gampang dirasuki.
Kebijaksanaan tanpa kearifan semamang pantun tanpa diksi. Ada bunyi, tapi tak berisi.
Orang yang tak peduli pada alam tak akan pernah berintuitif. Karena, intuitif bermula dari kecerdasan imajinatif.
Alat utama dari kecerdasan imajinatif adalah otak dan hati. Otak memproduksi pikiran. Hati memproduksi perasaan.
Pikiran dan perasaan adalah tempat atau ruangnya alam yang beralam. Bukan alam dalam kelam. Tapi, adalah alam dalam kalam nan sabana kalam.
Kearifan itu alamnya alam. Maqom kearifan itu ” paham”. Pahamnya, paham !
Sedang maqom kebijaksanaan adalah ” tahu/pengetahuan” dan mengerti dengan pengertian.
Kebijaksanaan belum tentu kearifan. Kearifan berneraca keserasian, keharmonisan dan keadilan. Kearifan adalah jalannya akal. Kebijaksanaan adalah jalannya pikiran.