Langkah ini, mendapat perhatian positif dari peserta forum karena memadukan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.
Pertemuan hari pertama DGICM 2025 menggaris bawahi komitmen bersama seluruh negara anggota ASEAN dan Timor Leste untuk memperkuat kerja sama lintas batas, memerangi penyelundupan manusia, dan meningkatkan keamanan kawasan.
“DGICM merupakan forum
strategis untuk membangun sinergi antarnegara dalam menjaga keamanan perbatasan,
mencegah kejahatan lintas negara, serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian,” ujar
Yuldi Yusman.
Menutup pernyataannya, Yuldi menegaskan, “Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat di kawasan, baik melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, maupun pemanfaatan teknologi mutakhir.
“Kami percaya, dengan kolaborasi yang solid, kawasan ASEAN dapat
menjadi lebih aman dan tangguh dalam menghadapi tantangan keimigrasian,” ungkapnya. (*)