Dalam forum tersebut, Annisa juga menyampaikan komitmennya untuk memberi ruang yang lebih proposional bagi perempuan dalam pemerintahan.
Ia memastikan bahwa setidaknya 30 persen posisi kepala dinas di Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan diisi oleh perempuan.
“Ini bukan semata soal keberpihakan, tapi soal memperkaya perspektif dalam birokrasi. Perempuan membawa pendekatan yang lebih empatik, kolaboratif, dan solutif,” jelasnya.
Annisa juga menegaskan bahwa mengubah cara pandang konservatif terhadap kepemimpinan perempuan adalah pekerjaan kolektif.
“Ini tanggung jawab kita bersama untuk terus meyakinkan dan mensosialisasikan bahwa perempuan juga bisa. Tidak cukup hanya saya dan kami yang berada panggung ini, tapi kita semua harus membuka ruang bagi perempuan Minang untuk tampil dan memimpin,” tambahnya.
Talkshow yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.45 WIB ini turut menghadirkan tiga tokoh perempuan nasional asal Minangkabau lainnya yakni : Irene Putrie yang saat ini menjabat sebagai Koordinator pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI; Emma Yohanna, anggota DPD RI selama tiga periode, serta Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pengkajian Strategik di Lemhannas RI.
Kehadiran keempat tokoh perempuan ini menjadi refleksi nyata bahwa perempuan Minang memiliki peran strategis dalam pemerintahan, hukum, dan kebijakan nasional. (*)