Sumbar Urung Capai Target Vaksinasi Selama 2021

Vaksinasi. Ilustrasi

PADANG, HALUAN — Sumatra Barat gagal mencapai target vaksinasi Covid-19 hingga penghujung tahun 2021. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, per 31 Desember 2021, hanya 12 daerah di Sumbar yang berhasil mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Busril menyatakan, hal ini menjadi pelecut untuk bisa mengebut capaian vaksinasi pada tahun ini. Berbagai strategi disiapkan guna mengejar ketertinggalan.

“Salah satunya dengan membuat target capaian vaksinasi per minggu untuk per jorong dan per nagari. Kami juga akan tetap berkolaborasi dengan lintas program/lintas sektor (LP/LS) terkait. Selain itu, juga melakukan monitoring dan evaluasi (monev) rutin minimal satu kali seminggu terhadap capaian vaksinasi,” ucap Busril kepada Haluan, Minggu (2/1).

Ia meneranngkan, dari target sasaran keseluruhan sebanyak 4.408.509 orang di Sumbar, vaksinasi dosis pertama teah menyasar 3.005.922 orang (68,18 persen). Sedangkan pada kedua, telah divaksin 1.897.580 orang (43,04 persen), dan vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (nakes) telah menyasar 26.535 orang (0,60 persen).

“Capaian itu berdasarkan data yang masuk per tanggal 31 Desember 2021. Saat ini, angkanya masih terus bergerak,” kata Busril.

Ia merincikan, vaksinasi sudah menyasar lima kelompok utama, yakni nakes, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, dan remaja. Untuk nakes, dari target sasaran 32.391 orang, pada dosis pertama telah divaksin 42.910 orang (132,48 persen). Sedangkan dosis kedua telah menyasar 40.481 orang (126,24 persen). Lalu, pada dosis ketiga sebanyak 26.534 orang (81,92 persen).

Berikutnya, untuk target sasaran petugas publik total 400.274 orang, pada dosis pertama telah divaksin 285.380 orang (71,30 persen). Sedangkan dosis kedua berhasil menyasar 246.518 orang (62,34 persen).

Selanjutnya, target sasaran lansia 489.575 orang, pada dosis pertama telah divaksin 218.483 orang (44,63 persen). Sedangkan dosis kedua telah menyasar 114.957 orang (23,48 persen). Kemudian, untuk target sasaran masyarakat rentan sebanyak 2.896.546 orang, pada dosis telah divaksin 1.922.073 (66,36 persen). Sedangkan dosis kedua telah menyasar 1.099.334 orang (37,95 persen).

Terakhir, untuk target sasaran remaja sebanyak 589.723 orang, pada dosis pertama telah divaksin 532.718 orang (90,33 persen). Sedangkan dosis kedua sebanyak 392.880 orang (66,62 persen).

Sementara itu, untuk rincian capaian kabupaten/kota, persentase vaksinasi terbanyak berada di Kota Padang Panjang dengan capaian dosis pertama sebesar 113,53 persen dan dosis kedua 76,49 persen. Diikuti Kota Bukittinggi dengan capaian dosis pertama 99,53 persen dan dosis kedua 64,66 persen.

Selain Padang Panjang dan Bukittinggi, ada 10 kabupaten/kota lain yang juga sudah mencapai target vaksinasi 70 persen dosis pertama. Kesepuluh daerah itu adalah Kota Sawahlunto (97,96 persen), Kota Solok (90,10 persen), Kota Payakumbuh (82,06 persen), Kota Padang (78,29 persen), Kabupaten Dharmasraya (73,13 persen), Kabupaten Solok Selatan (72,84 persen), Kabupaten Sijunjung (71,84 persen), Kabupaten Pasaman (71,02 persen), Kabupaten Kepulauan Mentawai (70,81 persen), dan Kota Pariaman (70,38 persen).

Di sisi lain, Kabupaten Agam menjadi daerah dengan capaian terendah, yakni hanya 45,93 persen, diikuti Kabupaten Padang Pariaman 48,76 persen.

Terpisah, Kepala Dinkes Sumbar, Arry Yuswandi menyebut, ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam menggenjot vaksinasi. Salah satunya, lantaran masih kurangnya pendampingan dan pendekatan kepada masyarakat, terutama kelompok lansia. Di samping itu, ada faktor komorbid (penyakit penyerta) saat tes kesehatan, sehingga ada warga yang ditunda terlebih dahulu pelaksanaan vaksinnya. “Ditambah lagi karena masih adanya pengaruh hoaks di tengah masyarakat,” tuturnya.

Kendati demikian, ia menyebut, pihaknya telah berupaya menangkal hoaks seputar vaksinasi dengan melakukan sosialisasi dan edukasi di tengah-tengah masyarakat. Termasuk meningkatkan capaian dengan langsung menjemput bola atau door to door, membentuk kader tanggap (derap) Covid-19, dan seterusnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga mengonfirmasi bahwa pemerintah gagal mencapai target vaksinasi selama 2021. Ia mengatakan, pemerintah baru menyuntik vaksin Covid-19 dosis pertama kepada 160 juta orang warga.

“Dari target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember kemarin, kami telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin. Dengan rincian, 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap,” katanya, dikutip dari akun Instagram @jokowi, Jumat (31/12).

Meski demikian, Jokowi menyatakan pandemi Covid-19 semakin melandai. Ia menyebut, rumah sakit saat ini lebih leluasa mengurus pasien non-Covid. “Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi,” ujar Jokowi. (h/yes)

Exit mobile version