PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dibawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy terus mengupayakan percepatan reaktivasi jalur kereta api strategis lintas Kayu Tanam–Padang Panjang–Bukittinggi–Payakumbuh.
Realisasi Mega proyek investasi ini, diharapkan menjadi katalisator pengungkit pertumbuhan ekonomi dan pariwisata kawasan utara Sumbar sebagaimana perwujudan misi “Gerak Cepat Sumbar Sejahtera’.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyatakan, rencana pembangunan proyek transportasi ini, telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumbar.
“Reaktivasi ini menjadi suatu keharusan, karena hampir 70 persen mobilitas masyarakat Sumbar bergerak ke arah utara. Selain sebagai sarana transportasi, jalur ini juga sangat potensial mendukung pengembangan sektor pariwisata,” ujarnya kepada Minggu (27/7/2025).
Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah banyaknya bangunan permanen yang kini berdiri di atas bekas lahan rel warisan kolonial Belanda. Untuk itu, pihaknya aktif berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Kementerian Perhubungan guna mencari model reaktivasi yang tepat dan kontekstual.
Sejauh ini, sejumlah investor telah menunjukkan minat terhadap proyek ini. Bahkan, dua investor asing asal Belarusia dan Tiongkok telah melakukan dua kali kunjungan ke Sumbar pada September 2024 dan Juni 2025, guna meninjau potensi dan menyiapkan konsep kerja sama.
“Keduanya menawarkan konsep pembangunan kereta gantung jenis Skytrain sebagai solusi modern, mengingat kondisi eksisting lahan yang telah banyak berubah,” ungkap Gubernur Mahyeldi
Kepala Bidang Angkutan Jalan, Perkeretaapian, dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Sumbar, Momon, menambahkan, seluruh perencanaan dan konsep teknis berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan
“Saat ini kita juga tengah menyiapkan reaktivasi jalur kereta api di rute Naras–Sungai Limau di Kabupaten Padang Pariaman,” tambahnya.
Tidak tertutup kemungkinan, ucap Momon, pengembangan jalur ini nantinya juga akan diperluas hingga ke Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, dan berakhir di Air Bangis, wilayah pesisir barat Sumbar.