Pada bidang penerjemahan, Balai Bahasa Sumbar mendorong pelestarian bahasa daerah melalui program kreatif seperti Sayembara Dongeng Berbahasa Minang. Di sisi lain, tim UKBI dinilai masih menghadapi tantangan, terutama dalam peningkatan kemampuan guru bahasa Indonesia yang masih lemah dalam aspek pengujian kemahiran berbahasa.
“Ini menjadi perhatian serius kami. Beberapa kegiatan telah dijalankan untuk menguatkan UKBI, karena masih banyak guru yang belum siap dalam hal ini,” ucapnya.
Rahmat juga menyoroti kegiatan Pemodernan Bahasa dan Sastra yang bermuara pada penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Festival ini melibatkan pelatihan guru dari seluruh Sumbar dan telah digelar di sepuluh kabupaten/kota. Direncanakan, puncak festival akan berlangsung pada akhir tahun ini.
“Terakhir, tim kerja Pembinaan Bahasa dan Hukum juga menjadi fokus utama kami. Semua bidang ini harus bekerja maksimal dan itu hanya bisa dicapai jika internal kami solid,” tuturnya. (*)