“Melalui analisa swot akan diketahui setiap kecamatan yang ada itu membutuhkan apa, potensi yang dimiliki apa. Selanjutnya, bagaimana kelebihan yang ada di setiap kecamatan itu bisa disupport dan untuk yang memiliki kekurangan dipersamakan dicari solusinya,” ujarnya.
Politisi PAN ini menambahkan, jika sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat sudah terjalin dengan baik, ia yakin melalui keseriusan bersama itu, dalam satu tahun saja Mentawai bisa keluar dari status tertinggal yang masih melekat sekarang.
“Melalui sinergi, tugas dan tanggung jawab antara kabupaten, provinsi dan pusat, juga akan jelas atau tidak menjadi tumpang tindih, sehingga bisa menghindari duplikasi program kegiatan,” katanya.
Terkait upaya dalam memperjuangkan Kabupaten Kepulauan Mentawai keluar dari status tertinggal ini, menurut Guspardi, persoalan ini mendapat perhatian besar dari dirinya dan anggota DPR lainnya yang berasal dari Sumbar.
“Pastilah (memperjuangkan,red), karena kita tahu Mentawai sampai saat ini masih daerah tertinggal. Tentu kami-kami yang merupakan wakil rakyat Sumatra Barat, akan seayun selangkah mensupport kegiatan-kegiatan yang bertujuan agar Mentawai bisa keluar dari status yang ada sekarang. Diharapkan juga untuk Bupati Mentawai agar bisa jemput bola, kami pasti siap memfasilitasi,” tutur Guspardi Gaus yang saat ini duduk di Komisi II DPR tersebut. (*)