Kabid DP3AKB Gusniyeti Zaunit mengatakan, perlu kerja sama lintas sektor untuk mendukung percepatan penurunan stunting ini.
“Untuk menekan kasus stunting perlu kerja keras dan sinergi bersama, tidak dipungkiri masih ada miskomunikasi tim KB dengan bidan desa dan puskesmas. Ke depan, kita akan lebih intens di tingkat kecamatan dengan puskesmas dan bidan desa,” ujarnya.
Selanjutnya ia menyebut, akan kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk melengkapi kasus, bidan desa akan ada pendampingan. Selain itu, ia juga mengajak pejabat terkait untuk menjadi bapak asuh anak stunting. Di Kota Pariaman ada 70 bapak asuh yang dibutuhkan.
“Bapak Asuh yang ada sekarang dari wali kota sampai eselon II hingga kabag baru sekitar 30 an, sasaran kita 70 orang yang butuh dibantu,” ucapnya. (*)