HARIANHALUAN.ID – Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Bukittinggi dalam lima tahun terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hingga Mei 2022, jumlah uang simpanan masyarakat di Bukittinggi mencapai 5,36 triliun.
Kepala Bagian Perekonomian Setdako Bukittinggi, Ahda menyebutkan, berdasarkan data yang dirilis dari statistik ekonomi keuangan daerah Sumatra Barat (Sumbar), Bank Indonesia, pertumbuhan jumlah uang simpanan masyarakat dan jumlah aktiva bank dan BPR di Kota Bukittinggi Tahun 2017-2022 terus mengalami kenaikan.
Pada 2017, uang simpanan masyarakat di Bukittinggi mencapai sebesar Rp4,07 triliun, pada 2018 meningkat lagi menjadi Rp4,35 triliun. Kemudian di 2019 kembali meningkat menjadi Rp 4,62 triliun, untuk 2020 meningkat lagi menjadi Rp4,63 triliun dan 2021 naik menjadi Rp4,87 triliun.
“Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada 2022. Terhitung hingga Mei 2022, uang simpanan masyarakat di Kota Bukittinggi mencapai Rp5,36 triliun. Ini artinya, uang simpanan masyarakat dari 2017 ke 2022 naik sebesar Rp1,29 triliun,” kata Ahda, Senin (19/9/2022).
Ia menyebutkan, selain meningkatnya jumlah uang simpanan masyarakat di Bukittinggi, aktiva bank dan BPR di Bukittinggi juga mengalami kenaikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini terlihat aktiva bank dan BPR dari 2017 ke 2022 naik sebesar Rp2,2 triliun.
Pada 2017, aktiva bank dan BPR tercatat diangka Rp5,44 triliun, 2018 naik keangka Rp5,88 triliun dan 2019 naik lagi menjadi Rp6,24 triliun. Kemudian pada 2020 naik lagi pada angka Rp6,56 triliun dan Tahun 2021 naik lagi keangka Rp7,14 triliun.