Berkaitan dengan itu, GM Goverment Relation MAB, Puryanto yang hadir pada pertemuan tersebut menjelaskan, pihaknya telah mengembangkan bus listrik dengan komponen lokal, berikut ekosistem nya sejak 2016 lalu. Saat ini, bus produksi MAB telah mengandung TKDN sebesar 35 persen dan mulai digunakan sebagai moda transportasi umum di beberapa provinsi, maupun sebagai kendaraan operasional pabrik-pabrik dan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
“Merk MAB telah resmi terdaftar dan berhak memberi Vehicle Identification Number bagi bus-bus produksi nya. Bus MAB juga telah mendapat sertifikat lulus uji tipe bus 12 meter dan 8 meter,” terangnya.
Sementara Beam Mobility, merupakan perusahaan yang sebelumnya telah berpengalaman melayani jasa penyewaan sepeda listrik di beberapa negara, seperti di Australia, Selandia Baru, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Jepang dan Turki. Sedangkan di Indonesia, Beam telah bekerjasama dengan beberapa kota seperti Bogor dan Semarang.
Melihat potensi pengembangan kawasan wisata di Sumatera Barat, Beam Mobility Indonesia berharap dapat menjalin kerjasama serupa. Khususnya untuk menjadi kendaraan alternatif ramah lingkungan yang efektif dan efisien bagi wisatawan, yang berkunjung ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Sumbar. (*)