PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Setelah beberapa hari terpaksa menepi akibat cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang, para nelayan di Pantai Ulakan akhirnya kembali melaut. Kondisi cuaca yang mulai membaik memberi harapan baru bagi mereka untuk kembali menjemput rezeki di laut, setelah aktivitas penangkapan ikan sempat terhenti karena gelombang tinggi dan badai.
Salah seorang nelayan Pantai Ulakan, Safar, mengungkapkan bahwa dalam kondisi normal para nelayan biasanya bisa melaut hampir setiap hari sepanjang bulan. Namun, dalam tiga bulan terakhir, aktivitas itu menurun drastis.
“Sekarang kami hanya bisa melaut sekitar 10 hingga 15 hari saja dalam sebulan karena cuaca sering tidak bersahabat,” ujarnya saat ditemui di tepi Pantai Ulakan, Kamis (9/10).
Ia menjelaskan, hasil tangkapan ikan belakangan ini juga tidak menentu. Kadang jumlahnya menurun drastis karena faktor musim dan perubahan arus laut yang sulit diprediksi. Ikan ini tergantung musim dan putaran bulan. Kalau cuaca tidak bagus, hasil tangkapan bisa sangat sedikit .
Ia mengungkapkan bahwa hasil tangkapan ikan kini menurun drastis akibat aktivitas pukek gadang, atau yang dikenal juga dengan pukek cincin. Kapal berukuran besar dengan alat tangkap tersebut beroperasi di tengah laut dan diduga mengganggu pola pergerakan ikan. Kondisi ini menyebabkan ikan hanya berputar di sekitar area operasi kapal, sehingga sulit mencapai perairan dekat pantai tempat nelayan kecil biasa mencari tangkapan.
”Kapal pukek gadang tersebut beroperasi dalam jangka waktu lama, bahkan bisa mencapai enam bulan di tengah laut. Waktu menepinya pun tidak menentu, terkadang di perairan Bungus atau Pagai,” tambah safar.
Hasil tangkapan nelayan di Pantai ini umumnya dipasarkan melalui berbagai jalur. Sebagian dijual langsung kepada agen, sementara ada pula yang dibawa sendiri ke pasar tradisional. Selain itu, hasil tangkapan juga kerap dibeli oleh pedagang ikan keliling.