PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID-Masyarakat Nagari Parit Malintang laksanakan tradisi sembelih kerbau secara bernagari pada suasana hari raya lebaran Idul Fitri 1445 H / 2024 dengan nama bantai adat, Rabu (10/04/24).PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID-Masyarakat Nagari Parit Malintang laksanakan tradisi sembelih kerbau secara bernagari pada suasana hari raya lebaran Idul Fitri 1445 H / 2024 dengan nama bantai adat, Rabu (10/04/24).
Tahun ini Kerbau yang disembelih sebanyak lima ekor, kemudian dibeli oleh masyarakat dengan cara baonggok yang telah dibagi oleh panitia Nagari. Salah seorang Mamak “Umpun Tabu” Suku Guci Nagari Parit Malintang, Devis Zakra Dano mengatakan salah satu tujuan penyembelihan kerbau ini adalah meningkatkan jiwa gontong royong, terhadap banagari, bakorong, maupun bakaum.
“Di korong ada orang yang ditunjuk sebagai panitia penyelenggara mambatai “batagak bapuluah” artinya orang yang melaksanakan tradisi membantai yang berjumlah puluhan orang,” Ujar Devis.
Dikatakan, orang “tagak bapuluah” di korong itu terdiri dari perwakilan suku dan perangkat korong. Kemudian mereka yang membantu menjual hasil sembelihan itu kepada kaum masing- masing.
Selain itu tujuan kegiatan ini adalah terjalin komunikasi dua arah antara orang rantau dan masyarakat Nagari Parit Malintang serta orang sumando.
“Orang rantau pulang kampung dapat bertemu dengan masyarakat di lokasi pembantaian kerbau itu,” ujar Devis.
Dikatakan, daging kerbau tersebut dijual secara baonggok (dimasukan satu kantong plastik) kepada masyarakat.