“Di kawasan Jondul Rawang, kami temukan banyak bangunan yang menghambat aliran air. Ini jadi perhatian kami bersama agar tak terjadi banjir saat hujan deras,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Jalan Nasional Sumatra Barat, Thabrani, menyampaikan bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan tahun ini adalah pembangunan flyover Sitinjau Lauik. Ia mengharapkan dukungan penuh dari Pemko Padang, terutama dalam hal pembebasan lahan.
“Kegiatan lainnya seperti merehabilitasi jembatan Duku dan membangun jembatan Air Gadang di Teluk Bayur, serta melakukan pemeliharaan jalan nasional di wilayah Kota Padang. Kami juga meminta agar Pemko membuka akses ke Terminal Anak Air, mengingat lokasinya dekat dengan jalan tol Padang–Sicincin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Maria Doeni Isa, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya melaksanakan pembangunan Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah. Fasilitas ini dirancang untuk mengolah 200 ton sampah per hari menjadi bahan bakar pengganti batu bara bagi PT Semen Padang.
“Kemudian revitalisasi IPLT guna menciptakan sanitasi yang lebih aman dan berkelanjutan. Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Sumatera Barat, Rifda Suriani, turut menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mendukung penuh pembangunan infrastruktur di Kota Padang.
“Kami siap berkoordinasi, termasuk untuk pembenahan kawasan Maransi dan pelebaran drainase di sepanjang Jalan Bypass,” tegas Rifda. (h/rel)